Stunning timelapse of bioluminescant mushrooms! MushrooMetropolis
Sobat sobat pasti sudah pernah nonton film Avatar karya James Cameron…di film itu kita bisa melihat keindahan hutan Pandora dengan keragaman makhluk hidupnya yang sekaligus juga penuh dengan bahaya. Tapi ada salah satu bagian yang sangat saya suka yaitu pemandangan jamur jamur besar yang bisa berpendar atau mengeluarkan cahaya. Unik sekali. Nah Sobat sobat, ternyata jamur seperti itu tidak hanya ada di Hutan Pandora dan bukan sekedar jamur yang ada dalam film fiksi. Di dunia nyata juga ada banyak spesies jamur seperti itu yang bisa berpendar, mengeluarkan cahaya yang cantik berwarna warni atau istilahnya Bioluminesen.
Ada 71 jenis jamur dari 100.000 lebih spesies tumbuhan di bumi yang mampu bercahaya. So, bagaimana jamur bisa berpendar seperti itu? ternyata beberapa spesies Jamur bisa berpendar mengeluarkan cahaya karena adanya reaksi kimia yang disebut bioluminesen. Bioluminesen jamur diatur oleh circadian clock atau jam biologis jamur yang menyebabkan jamur akan bercahaya hanya di saat-saat tertentu saja.
Fungsi jamur mengeluarkan cahaya
Ada tujuan dibalik jamur yang mengeluarkan cahaya. Bioluminesen pada jamur menarik serangga-serangga seperti lebah, lalat, dan semut sebagai penyebar spora, yang berperan penting dalam proses reproduksi jamur.
“Jamur menghasilkan cahaya agar serangga dapat membantu ‘perluasan wilayah’ oleh koloni mereka dengan menyebarkan spora.” Jelas seorang peneliti Cassius Stevani dari Instituto de Quimica-Universidade de Sao Paulo di Brazil.
Dengan proses bioluminesensi yang diatur jam biologis jamur, aktivitas penyebaran spora tersebut akan semakin efisien. Beberapa jamur justru memiliki circadian clock yang berbeda satu sama lain sehingga mereka akan bergantian memberikan cahaya sepanjang hari.
Lebih jauh lagi, peneliti Dunlap dan Stevani juga menemukan bahwa Neonothopanus gardneri, salah satu jamur yang menyala paling terang dan berukuran cenderung lebih besar daripada jamur-jamur bercahaya lain, memiliki jam biologis yang mengatur reaksi bioluminesensinya dengan sensitivitas suhu, sehingga N. gardneri tersebut dapat menyimpan energi dengan baik yang kemudian digunakan di saat malam hari ketika suhu mulai turun, dengan begitu mereka mampu menghasilkan nyala yang paling terang. Jamur jenis N. gardneri juga mampu hidup dengan menumpang di atas daun yang menjadi dasar pohon kelapa di hutan kelapa Brazil. Jamur ini kemudian dinamakan sebagai “flor de coco” atau bunga kelapa.
Rial Aditya, Difa Restiasari
disadur dari http://nationalgeographic.co.id
– ganesha mycosoft -, avatar, bibit jamur, bioluminesen, budidaya jamur, film fiksi, ganesha, james cameron, jamur, jamur bercahaya, jamur tiram, jamur unik, jamur yang berpendar, jenis jenis jamur, jual jamur, Neonothopanus gardneri, organik, pandora, pelatihan jamur, produsen jamur, reproduksi jamur, rial aditya, rumajamur, spesies jamur, spora, spora jamur, training jamur, video jamur
mas bagaimana cara kita membedakan jamur yang tidak bisa di konsumsi dengan jamur yang bisa di konsumsi?
LikeLike
Mas bisa minta kontak yang bisa dihubungi cv ganesha nya ?
LikeLike
08122199811 rial aditya
LikeLike