PANDUAN UNTUK PEMULA

MENJELAJAHI DUNIA JAMUR

Sahabat rumaJamur, artikel mengenai dunia perjamuran  di bawah ini tentu tidak dimaksudkan untuk dijadikan bahan referensi ilmiah ataupun sejenisnya melainkan hanya  ulasan umum untuk memperkenalkan kepada Sahabat sahabat, organisme seperti  apa  jamur ini.  Artikel selengkapnya

FUNGI FACT AND NEWS

JELAJAH DUNIA USAHA JAMUR

jenis jenis jamur tiramJamur atau mushroom atau yang dikenal juga dengan sebutan cendawan, supa, suung, kapang dan sebutan-sebutan lainnya merupakan organisme yang sangat unik dan luar biasa. Jenisnya, fungsinya, maupun manfaatnya begitu banyak dan beragam. Disadari atau tidak, organisme ini terdapat dimana-mana termasuk di rumah dan mungkin di tubuh kita. Ia hadir pada makanan yang Anda simpan terlalu lama, tumbuh di pakaian yang disimpan dalam lemari yang lembab, menjadi parasit pada tanaman,   bangunan rumah yang lembab terutama yang berbahan kayu, hingga  di kulit Anda yang intensitas sentuhan dengan airnya sangat minim alias jarang mandi.

Banyak pula yang bermanfaat dan menghasilkan produk-produk yang sangat populer dalam kehidupan kita sehari hari, seperti tempe, kecap, roti, oncom, keju,bir, alkohol, hingga antibiotik penisilin. Yang lebih dikenal lagi tentu yang ukurannya makroskopik dan biasa kita konsumsi sehari hari  karena rasanya yang maknyus dan nilai gizinya yang sangat tinggi seperti jamur merang, tiram, shiitake, kuping, kancing, dll. Tapi  jangan salah, jamur beracun pun atau istilahnya toadstool jumlahnya tidak sedikit. Jika tidak berhati-hati, bisa-bisa mati keracunan.

Jadi ada baiknya kita belajar memahami organisme ini lebih mendalam supaya tidak ada prasangka diantara kita maksudnya diantara manusia dan jamur. Bukankah tidak jarang yang baik dianggap buruk dan yang buruk dianggap baik?

Jadi, apa itu jamur?

Sebagian  dari pembaca  mungkin mengira bahwa jamur termasuk ke dalam kerajaan tumbuhan/tanaman dengan beragam alasan. Sebenarnya anggapan tersebut kurang tepat. Jamur bukanlah tumbuhan ataupun hewan. Jamur berbeda dari tumbuhan karena tidak memiliki klorofil-zat hijau daun yang pada tumbuhan digunakan untuk menghasilkan makanan sendiri atau istilahnya autotrof/produsen. Karena ketidakmampuannya memproduksi makanan sendiri, jamur dikenal sebagai organisme heterotrof alias konsumen, ya seperti kita ini, Manusia.   Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan dengan menggunakan hifa dan miseliumnya. Karena salah satu alasan ini, jamur dimasukkan ke dalam kerajaan yang berbeda dari tumbuhan ataupun hewan  yaitu yang disebut kerajaan fungi (The Kingdom of Fungi). Sebetulnya ada alasan  lain yang menyebabkan jamur berbeda dengan tumbuhan. Perbedaan tersebut dilihat dari struktur tubuh, habitat, pertumbuhan maupun reproduksinya.

Apa pengertian dari jamur itu sendiri?

Dalam wikipedia Indonesia ada beberapa pengertian mengenai jamur. Yang pertama adalah SEMUA ANGGOTA kerajaan Fungi termasuk yang pernah dianggap berkaitan seperti jamur lendir dan jamur belah. Kedua, berhubungan dengan sanitasi. Biasanya sinonim dengan kapang. Dan yang terakhir yang akan kita bahas secara mendalam dalam tulisan ini yaitu tubuh buah yang lunak atau tebal dari SEKELOMPOK ANGGOTA fungi (terutama Basidiomycetes) yang biasanya muncul dari permukaan tanah atau substrat tumbuh lainnya seperti jerami, kayu, dll.  Pengertian terakhir ini erat kaitannya dengan nilai ekonomis jamur sebagai bahan pangan dan bahan pengobatan.

Keunggulan budidaya jamur

Di era agroindustri saat ini, tidak diragukan lagi tuntutan untuk menghasilkan pangan alternatif yang bernilai gizi tinggi dan sehat  semakin besar ditengah serbuan produk-produk dalam negeri maupun luar negeri yang serba instan serta “kaya” kimia berbahaya. Disadari atau tidak, puluhan tahun generasi negeri ini dicekoki dengan produk-produk makanan yang bisa jadi sangat berbahaya bagi tubuh dan baru disadari beberapa tahun hingga puluhan tahun kemudian dengan timbulnya beragam penyakit seperti darah tinggi,  penyakit ginjal, jantung koroner, kanker, dll.

Salah satu alternatif pangan yang menawarkan begitu banyak nilai tambah dari segi produk  maupun  proses produksinya yaitu jamur konsumsi. Dikenal sebagai makanan raja-raja di jaman dahulu, jamur memang memiliki daya tarik yang luar biasa baik karna cita rasanya yang lezat maupun proses budidayanya yang dapat diusahakan dengan beragam teknik mulai dari yang sederhana hingga modern.

Beberapa keunggulan budidaya jamur dibandingkan komoditas pangan sayuran lain diantaranya :

  1. Hemat lahan

Dengan menggunakan teknik vertikultur (bertingkat), budidaya jamur memang memiliki keunggulan yang signifikan  bila dibandingkan teknik budidaya lainnya. Keunggulan ini sangat terasa terutama di pulau Jawa yang kondisinya sudah sangat padat. Di lahan lahan yang sempit, bahkan di bagian rumah yang tidak terpakai misalnya di gudang atau garasi, budidaya jamur sudah bisa dijalankan. Dari segi produktifitas maupun nilainya, budidaya jamur di lahan seluas 100 – 200 mmampu menyamai budidaya sayuran lain  di lahan satu hektar, bahkan lebih.

 

  1. Sehat serta bernilai gizi tinggi

Jamur pada dasarnya merupakan organisme yang tumbuh pada bahan-bahan organik. Oleh karena itu dalam proses produksinya pun, jamur  dibudidayakan  dengan menggunakan sistem dan bahan-bahan organik sehingga sehat dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu, kandungan gizi yang beragam yang terdapat dalam jamur menjadi keunggulan tersendiri dibandingkan produk sayuran lainnya.

  1. Tidak mengenal musim

Dengan siklus produksi yang benar, pembudidaya jamur dapat memanen jamur sepanjang tahun bahkan setiap harinya dari senin hingga minggu. Ini tentu saja berbeda dengan budidaya pangan lainnya yang biasanya baru bisa panen 2,3, atau 4 bulan sekali.

  1. Berbagai pilihan bisnis jamur

Bisnis jamur sebenarnya tidak harus selalu dilakukan pada tahap budidaya jamur. Ada beberapa pilihan bisnis yang bisa dilakukan mulai dari tahap hulu hingga hilir. Bisnis bibit jamur misalnya, merupakan alternatif bisnis di bagian hulu yang menjanjikan karena hanya sedikit orang yang bisa membuat bibit jamur. Pembuatan bibit jamur pada prinsipnya mudah dan bisa dipelajari oleh siapa saja. Dengan banyaknya kebutuhan bibit jamur yang diperlukan oleh pembudidaya jamur, bisnis ini tentu sangat menjanjikan. Selain itu, untuk kelompok jamur seperti jamur tiram, kuping, shiitake, ataupun lingzhi, kita bisa memfokuskan diri pada bisnis pembuatan dan penjualan baglog produksi siap panen. Ini tentu juga prospektif karena tidak sedikit pula orang yang tidak mau repot  memproduksi baglog dan hanya ingin membudidayakan saja.

Di bagian hilir bisnis ini, kuliner jamur menjadi pilihan bisnis yang sangat menarik. Jamur memiliki cita rasa yang sangat khas, bahkan beberapa jenis jamur seperti jamur tiram memiliki tekstur seperti daging ayam sehingga memiliki kelebihan untuk diolah menjadi beragam panganan olahan.

bibit jamur murni.kultur murni jamur

kultur jaringan jamur

 

 

 

 

 

 

Bibit murni

bibit-jamur-berkualitas-tiram-shiitake-lingzhi-kuping-merang

Bibit induk

baglog jamur media tumbuh jamur

Baglog produksi

 

Bisnis dari Hulu ke Hilir

Penulis sendiri sebagai seorang petani pengusaha jamur, telah mengupayakan bisnis ini dari hulu ke hilir mulai dari produksi bibit, budidaya hingga olahan. Hal ini penting dilakukan untuk mengurangi ketergantungan kepada pihak lain walaupun tentu saja diperlukan persiapan manajemen yang matang dan proses yang cukup panjang untuk menjalankannya. Tentu menjalankannya satu persatu secara bertahap akan lebih baik daripada dilakukan sekaligus tanpa perhitungan yang matang. Pada akhirnya perencanaan, intuisi, dan mental Anda dalam menjalankan bisnis akan membantu Anda  mencapai apa yang ditargetkan.

Keunggulan dengan menjalankan sistem bisnis dari hulu ke hilir  salah satunya adalah kemudahan pasar. Pembudidaya jamur kadangkala dipusingkan dengan permasalahan pasar seperti harga yang  tidak stabil atau rendah. Dengan daya tahan jamur yang umumnya pendek hanya beberapa hari saja, mau tidak mau jamur harus tetap dipasarkan sekalipun harga tidak sesuai harapan. Bahkan bagi pembudidaya pemula, ketiadaan jaringan pasar bisa jadi permasalahan mendasar. Mampu membudidayakan tapi tidak bisa memasarkan. Untuk itu kemampuan  menguasai bagian hilir bisnis ini yaitu mengolahnya menjadi produk kuliner merupakan keunggulan tersendiri. Selain nilai jualnya lebih tinggi, daya tahanpun akan bertambah signifikan. Sebagai contoh, kita bisa mengolah jamur menjadi keripik jamur, siomay jamur, katsu jamur, nugget jamur, burger jamur, baso jamur, abon jamur dan lain lain yang umumnya memiliki daya tahan beberapa minggu hingga bulanan tanpa harus menggunakan bahan pengawet.

galeri rumajamur

Keunggulan lainnya dengan menjalankan sistem hulu ke hilir ini ialah ketersedian stok bibit yang sesuai dengan keinginan. Bisa dibayangkan apabila Anda seorang pembudidaya jamur namun masih ketergantungan bibit dari pihak lain maka ada banyak kemungkinan yang bisa terjadi yaitu jika Anda beruntung memperoleh bibit yang bagus maka hasil budidaya akan memuaskan, tapi tidak menutup kemungkinan hasil budidaya anjlok karena bibit yang dibeli ternyata kualitasnya jelek, atau bahkan Anda berhenti budidaya untuk waktu yang tidak tentu karena stok bibit di pasar/di produsen bibit ternyata kosong.

Hal ini tentu tidak akan terjadi apabila Anda memiliki keterampilan dalam memproduksi bibit. Anda bisa membuat stok sebanyak mungkin sesuai kebutuhan, biaya produksi jauh lebih murah, dan tentu saja bisa dijadikan sebagai bisnis tersendiri yaitu sebagai produsen bibit. Yang paling menarik pada bagian ini ialah bahwa membuat bibit bisa dipelajari dengan mudah. Asumsi bahwa membuat bibit harus memiliki laboratorium yang bagus serta peralatan yang mahal, 100% keliru. Kenyataannya, Anda bisa membuat bibit termasuk bibit F0 murni dengan teknik kultur jaringan hanya dengan memanfaatkan peralatan rumah tangga sehari hari. Kuncinya adalah kreatifitas dan kemauan belajar yang tinggi.

Minimalkan resiko kegagalan bisnis  

Sebagai pelaku bisnis jamur, penulis mengetahui dan merasakan betul potensi serta prospek bisnis ini yang memang menguntungkan. Tapi dengan syarat yaitu harus dipahami dan dilaksanakan dengan benar. Bisnis apapun tentu demikian. Apalagi usaha ini yang berkaitan langsung dengan makhluk hidup. Artinya persiapan dan pengetahuan yang matang, mutlak dimiliki. Mempelajari buku, mengikuti training, melakukan percobaan percobaan kecil perlu dilakukan agar resiko kegagalan semakin kecil. Tidak dipungkiri,  seringkali rekan-rekan yang baru memulai usaha ini memiliki ekspektasi terlalu tinggi dikarenakan pemberitaan yang begitu ‘lezat’ didengar hingga lupa  mempersiapkan diri  menghadapi berbagai kemungkinan yang terjadi tepatnya kemungkinan buruk. Yang sudah lama terjun di bisnis ini pun terkadang merasa berpuas diri dan akhirnya berujung pada berhentinya pembelajaran. Hal ini saya kira yang justru berbahaya. Karena itu, sebagai penutup, semoga tulisan ini mampu membantu Anda memahami bisnis jamur ini secara menyeluruh, membantu Anda untuk senantiasa membuka diri akan hal hal baru untuk dipelajari, dan pada akhirnya mampu mengantarkan kita semua menuju kesuksesan.

 

Rial Aditya

Office : rumaJamur jln. Ibu Ganirah 45 Cimahi Jawa Barat

081210654449 / 085703071671