Sahabat rumaJamur, artikel mengenai dunia perjamuran di bawah ini tentu tidak dimaksudkan untuk dijadikan bahan referensi ilmiah ataupun sejenisnya melainkan hanya ulasan umum untuk memperkenalkan kepada Sahabat sahabat, organisme seperti apa jamur ini. Artikel selengkapnya
Tag: miselium
Mushroom Cultivation and Harvesting
Mushroom Cultivation and Harvesting
Mushroom cultivation is a technical process. As mushroom professionals often talk in a technical language, a few of these terms will first be explained :
Mycelium – the fungal threads (comparable to plant roots) that sprout the mushrooms.
Spores – miniscule mushroom ‘seeds’ that are kept safe in the brown gills under the cap of the mushroom (almost impossible to see with the naked eye).
Grain spawn – sterile grain inoculated with mushroom spores. The mycelium sprouts from the spores and retrieves food from the grain.
Compost – a mixture of horse manure, straw, gypsum and chicken manure.
Permeated compost – compost that has been mixed with grain spawn. The mycelium permeates the compost. The grower creates the perfect conditions under which the mycelium will start sprouting mushrooms.
Casing – a layer of peat covering the compost to regulate the humidity of the compost. The peat is often mixed with foam soil (spent lime), a by-product of the sugar industry.
Flush – a cropping cycle of mushrooms, from the moment they pop their heads above the casing.
Budidaya Jamur Kancing (2)
Budidaya Jamur Kancing
Budidaya jamur kancing memiliki tahapan menyerupai budidaya jamur merang. Setelah proses fermentasi media selesai selanjutnya dilakukan tahapan tahapan berikut yaitu sterilisasi media, inokulasi bibit, inkubasi serta pemanenan.
2. Sterilisasi
Setelah tahap pengomposan selesai selanjutnya dilakukan sterilisasi di dalam ruang khusus atau kumbung yang tertutup rapat. Sterilisasi dilakukan dengan mengalirkan uap air panas selama 4-8 jam dengan suhu antara 60-70°C. Selanjutnya, suhu dipertahankan pada angka 40-50°C selama 12-24 jam. Selengkapnya
TENTUKAN BIBIT JAMUR YANG AKAN DIKEMBANGKAN : PEMBUATAN BIBIT INDUK JAMUR F1 (ARTIKEL BERSAMBUNG BAGIAN 11)
B. PEMBUATAN BIBIT INDUK (F1)
Bibit induk jamur F1 merupakan tahap perbanyakan sekaligus tahap perantara dari media PDA ke media produksi berupa serbuk gergajian kayu. Umumnya, media yang digunakan berupa biji-bijian seperti jagung, millet, gandum, sorgum, beras, gabah, dll. Selain itu bisa juga menggunakan bahan campuran lain seperti serbuk gergaji dan dedak/bekatul. Artikel Selengkapnya
Video Siklus Hidup Jamur Tingkat Tinggi (Basidiomycota)
Perkembangan dan pertumbuhan jamur dapat dibedakan dalam beberapa fase tumbuh, yaitu :
1. SPORA :
Kumpulan spora jamur umumnya berwarna putih atau kekuningan, dengan ukuran 8-11 µm x 4-5 µm. spora berfungsi sebagai alat perkembangbiakan sekaligus sebagai alat pertahanan (survival) terhadap kondisi lingkungan yang tidak mendukung untuk tumbuh. Dalam kondisi ini spora akan membentuk kapsul dan bertahan hidup dalam kondisi minimal. Apabila kondisi lingkungan sudah memadai untuk tumbuh, spora akan berkecambah. SELENGKAPNYA